Rabu, 17 November 2010

Emma Watson Says Her Short Hair Is 'Amazing'


The verdict on Emma Watson's close-cropped hairdo might still be out among the public, but as far as the Harry Potter star is concerned, the haters can keep their criticism to themselves, because she loves it.

Watson, 20, stood up for her Mia Farrow-esque coiffure at last night's New York premiere of Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1, telling Us Magazine,

"It feels amazing! It's so easy! I wake up in the morning, and I'm good to walk out the door!"

In August, Watson explained that she'd chopped her locks because she'd never had a rebellious streak before, recalling,

“I missed all that experimentation that most teenagers go through. I’ve wanted to do this since I was about 16, so as soon as I had the chance I was like, ‘Right. This is it.’”

As for others who might want to dramatically change their looks but are fearful of people's reactions, Watson's advice is to just go for it, telling Us,

"Just be confident. Don't beat yourself up."

Sound counseling, Emma; after all, the beaten-up look doesn't really look good on anybody.

What do you think of Emma's hair—thumbs up or thumbs down? Render your verdict in the comments section.

Need to get up to speed on the Harry Potter saga before Deathly Hallows opens on Friday? Bone up with Celebuzz's compremensive Harry Potter Primer.

Deteksi Kepribadian Lewat Tulisan Tangan

Jika seorang paranormal dapat meramal kepribadian seseorang, atau seorang dokter dengan peralatan canggih bisa mendeteksi penyakit yang diderita pasiennya maka dengan handwritting theraphy semuanya itu bisa terungkap dengan jelas. handwriting theraphy juga mampu deteksi kepribadian dengan tulisan tangan

Orang bisa saja bersembunyi di balik sikapnya, tetapi tulisan tangan akan mengungkap segala rahasianya. pengungkapan rahasia tulisan tangan ini bisa diketahui melalui handwritting theraphy.
bahkan Sikap yang agresi atau menyerang, malu-malu hingga masalah kesehatan sebenarnya bisa dideteksi melalui tulisan. Dengan begitu jika ada masalah pribadi atau kesehatan yang ditemukan bisa diperbaiki atau dihilangkan.

dan Orang yang bisa melakukannya adalah orang yang ahli di bidang grafologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tulisan tangan manusia.

Dilansir dari LifePositive, Rabu, (21/7/2010), ahli grafologi Dr. Anand Swaroop Minocha mengatakan bahwa ada hubungan antara tulisan tangan seseorang dengan otak.

Hubungan antara tulisan tangan dan otak mungkin terlihat sederhana tetapi menurut Dr Minocha hubungan tersebut dapat dilihat bahkan jika itu dilakukan dengan kaki dan mulut untuk menulis.

Di tahun 1930-an, peneliti dari Universitas Harvard membuktikan bahwa tulisan tangan adalah ukuran yang signifikan dan akurat mengenai kepribadian seseorang.

Kini grafologi diajarkan sebagai ilmu ilmiah di universitas-universitas di Amerika dan digunakan sebagai alat analisis. Salah satu kegunaan grafologi adalah untuk mengetes kepribadian ketika merekrut pekerja yang membutuhkan karakter yang spesifik.

Menurut Dr Minocha, tanda tangan seseorang adalah sebuah peta yang menggambarkan kepribadiannya. Tanda tangan dan tulisan tangan adalah sidik jari seseorang. Dan seorang grafologis bahkan bisa mendeteksi pemalsuan.

“Seorang grafolog akan menilai ciri-ciri seperti ukuran dan bentuk huruf, kemiringan, garis tepi, spasi antar huruf, kata dan baris, huruf sambung, irama, kerataan, coretan awal dan akhir, dan tanda tangan umum seseorang,” kata Dr Minocha

Aspek paling mengagumkan dari grafologi ini bisa digunakan sebagai alat ilmiah untuk mendeteksi, mendiagnosa dan mengobati penyakit. Sayangnya, grafologi ini belum diangkat secara cukup serius dalam penelitian dan pengembangan yang lebih luas.

Grafologi juga bisa memainkan peranan penting dalam perkembangan anak dalam menghadapi masa depan. Kekurangan anak bisa diperbai melalui handwriting theraphy ini.

Ada 4 ciri utama yang mempengaruhi keunikan dari temperamen dan watak seseorang:

Tulisan Lingkaran atau Bundar
Lingkaran adalah simbol cinta. Bentuk ini menandakan semua bentuk lingkaran, termasuk bentuk setengah bundar.
Tulisan tangan berbentuk bundar menandakan kebutuhan berhubungan dengan orang lain sebagai dasar kehidupan. Motivasi yang muncul di sini adalah untuk berbagi perasaan, kebersamaan dan kesenangan.

Ketika insting natural ini tidak terpenuhi atau menyimpang, hal ini akan mengarah pada kebencian, kesuraman, sadisme, narsisisme dan reaksi negatif lainnya. Bentuk bundar atau lingkaran ini diasosiakan dengan air.

Tulisan Kotak
Kotak adalah simbol keamanan. Orang yang menggunakan bentuk tulisan kotak membutuhkan atau memiliki kemampuan untuk memastikan keamanan, keteraturan dan pengawasan.
Kotak menandakan orang yang praktis, mandiri, terencana, tidak spontan. Namun sisi negatifnya, orang dengan tulisan kotak bisa jadi adalah orang yang munafik, kaku, keras, berpikiran tertutup dan tidak mampu mengambil risiko.

Tulisan Segitiga atau Lancip-lancip
Segitiga menyiratkan sikap agresi, libido, dinamisme, prestasi dan kehendak yang besar. Orang yang tulisannya berbentuk segitiga adalah orang yang terkontrol, tegang, berhati-hati, energetik, dan prinsipal.
Segitiga adalah penggerak kebahagiaan yang kuat. Insting seksual adalah bentuk yang tersimpan dalam segitiga. Sisi negatifnya, segitiga adalah orang-orang yang kejam, neurotik dan destruktif, dengan kencenderungan kriminal yang tinggi.

Tulisan Berlekuk-lekuk atau tidak jelas
Ini adalah tanda imajinasi. Tulisan berlekuk-lekuk adalah bentuk tidak umum yang dibuat dengan kombinasi unik dari lingkaran, kotak dan segitiga.
Orang yang menggunakan bentuk ini seolah ingin mengatakan bahwa mereka ingin lebih mengetahui tentang realita untuk mengetahui yang tidak dikenal. Mereka ingin menciptakan dan mampu memperluas, mengamati dan menambah pandangannya.

Orang-orang dengan jenis tulisan ini adalah orang yang romantis, spiritual, filosofis dan dramatis. Namun, orang dengan tipe tulisan ini memiliki potensi perilaku neurotik, psychosis (kejiwaan), agresif dan withdrawal syndrome (menarik diri).

bagaimana dengan anda??

detiknews

Teori Revolusi & Wawancara Profesor Michio Kaku

Profesor Michio Kaku menggambarkan kemajuan ilmu pengetahuan di abad 21 kini dan mencoba memberi gambaran arah perkembangan ilmu dan teknologi di jaman mendatang. Dalam "Visions" buku yang dia tulis setelah menginterview 150 ahli dalam berbagai bidang termasuk para peraih nobel di bidang ilmu pengetahuan, Profesor Michio memberikan gambaran bahwa perkembangan ilmu dan teknologi akan berpusat pada 3 bidang utama, yakni:

1. Revolusi Fisika Quantum

Fisika Quantum mempelajari berbagai hal diseputar energi, perubahan energi menjadi materi, perilaku energi dan materi, dan hal-hal yang berkaitan. Dengan kata lain, fisika quantum berupaya mempelajari unsur-unsur dasar penunjang eksistensi, energi dan materi. Dalam teknologi terapan, revolusi komputer saat ini merupakan implikasi dari perkembangan transistor dan laser yang memungkinkan peningkatan kemampuan komputer secara drastis, dan kemampuan mengangkut data secara cepat dengan kapasitas yang besar sehingga memungkinkan komputer membentuk network yang kita kenal dengan internet.

2. Revolusi Komputer

Saat ini kemampuan komputer demikian besar dan perkembangan kemampuan tersebut semakin cepat seolah memvalidasi Hukum Moore yang menyatakan bahwa kemampuan komputer akan berlipat dua dalam waktu 18 bulan. Tetapi perkembangan ini akan menemui hambatan pada saat kemampuan kita untuk "menjejalkan" transistor kedalam komputer terhalang oleh batasan fisik silikon. Kita perlu revolusi teknologi berdasarkan revolusi quantum untuk menghasilkan superkomputer baru. Dengan perkembangan biomolekuler, perkembangan komputer akan mengarah pada komputer dengan kemampuan intelejen (artificial intellegent).

3. Revolusi Biomolekuler

Perkembangan riset biomolekuler sudah sampai taraf yang memungkinkan terjadinya akselerasi akumulasi pengetahuan. Berdasarkan pengetahuan ini, penerapan teknologi untuk kehidupan sehari-hari akan berjalan seiring. Saat ini, dengan kemampuan komputer dan robotik yang kita miliki, kita telah mampu mengurai dan memetakan seluruh genome manusia. Pengetahuan ini memang baru seperti peta buta, kita belum mempelajari dan mengetahui fungsi dari masing-masing genone tersebut. Tapi kita tahu bahwa genome adalah bangunan dasar semua makhluk hidup, dengan menguasai peta genome, di masa depan kita berpotensi untuk mengubah laju evolusi manusia dengan menambah kapasitas otak, atau menyembuhkan penyakit-penyakit genetis seperti kanker, dan beribu macam kemungkinan lainnya. Kita juga memiliki kemampuan untuk membongkar bangunan dasar virus-virus, bakteri-bakteri, dan semua mikroorganisme yang menyebabkan derita kemanusiaan seperti tbc, kolera, hiv, ebola, hepatitis, dan lain-lain. Dengan mengetahui bangunan dasar mereka, kita akan sanggup melakukan riset untuk mengalahkan mereka.

Perkembangan di tiga bidang ini akan menjadi sumber utama kemakmuran suatu bangsa. Seperti juga ketika bangsa-bangsa yang menguasai teknologi mesin uap pada abad 18 berkembang menjadi para penguasa dunia. Saat ini, negara-negara maju (developed nation) telah mulai melakukan investasi besar-besaran untuk tidak ketinggalan dan memastikan mereka mendapatkan keuntungan maksimal dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di antara negara berkembang, rasanya baru China dan India yang secara sadar, dalam arti memiliki rencana dan strategi untuk ikut serta dalam revolusi ini.

Transkrip Wawancara Astronom dan Penulis Sains, Stefan Thiesen Ph.D. (disingkat ST), dengan Profesor Michio Kaku (disingkat MK) pada tanggal 4 Oktober 2003 di Interlaken, Swiss; juga menghadirkan Editor SZ dan Penulis, Peter Fiebag (disingkat PF), dan mahasiswa fisika dan Mahasiswa Peneliti AAS, Patrick Grete (disingkat PG).

ST: Saya pikir hal yang paling menarik bagi para pembaca majalah berkisar pada tipe-tipe peradaban yang berbeda-beda, dan juga kepadatan [populasi] peradabannya. Apa pendapat Anda, pendapat berdasar, tentang jumlah peradaban yang mungkin ada di setiap galaksi atau di galaksi kita?

MK: Well, ini sulit. Namun demikian, para astrofisikawan telah berspekulasi apakah di galaksi kita – bukan galaksi hipotetis, tapi benar-benar di galaksi kita – atau di galaksi lain ada peradaban tipe tiga. Dan pertanyaan besar yang kita punya adalah, jika memang tiga tipe itu ada, apakah kita cukup maju untuk mendeteksi mereka – untuk mendeteksi kehadiran mereka? Mungkin yang berikut terdengar seperti pertanyaan bodoh, seandainya ada sebuah peradaban galaktik tipe tiga yang hebat: apakah kita mengetahuinya? Jawaban yang akan diberikan oleh kebanyakan ilmuwan mungkin adalah “tidak”. Barangkali kita sangat primitif sehingga tidak mengetahui bahwa di halaman belakang kita ada peradaban tipe tiga. Seperti itulah primitifnya teknologi kita. Kita tidak mengetahui frekuensi komunikasi yang mereka gunakan, kita tidak mengetahui bagaimana ia berfungsi, kita tidak mengetahui apa motivasi mereka, itulah maksudnya tentang betapa primitifnya kita. Namun, masalahnya adalah kita selalu berasumsi bahwa mereka sama seperti kita, hanya saja lebih maju. Kita berasumsi bahwa cara mereka menggunakan radio sama dengan kita. Kita berasumsi bahwa mereka memiliki jenis-jenis teknologi yang sama dengan kita, hanya saja lebih hebat. Saya kira ini adalah kekeliruan besar, karena menurut saya String Theory itu, seandainya ia benar, menunjukkan bahwa seharusnya kelak ada banyak revolusi, banyak revolusi yang akan terjadi berkenaan dengan energi, pemahaman materi, pemahaman gravitasi, dan saya kira adalah keliru jika kita ingin memaksakan pemikiran tipe nol kita pada peradaban tipe tiga.

ST: Ya. Menurut saya kita bisa mengambil sebuah perumpamaan dari Erich von Daniken, di mana ia menyamakan masalah ini dengan suatu suku pedalaman yang mencoba berkomunikasi dengan pesawat jet dengan memakai drum bongo.

MK: Ya. Bahkan lebih buruk. Jika Anda amati… jika Anda berjalan di jalan raya dan melihat segerombolan semut, perbedaan antara teknologi semut dan Anda kurang lebih sama dengan perbedaan antara teknologi tipe nol dengan teknologi tipe tiga. Semut tidak tahu bagaimana kita berkomunikasi, mereka tidak tahu apa bahasa kita, mereka tidak mengerti maksud kita, mereka tidak mengetahui apapun tentang empat gaya fundamental. Semut sama sekali tidak mengerti siapa sebenarnya kita. Satu-satunya perbedaan adalah kita punya String Theory dan ini memberi kita harapan bahwa di sisi lain galaksi kita, seandainya di sana ada makhluk berakal, String Theory juga akan ditemukan oleh mereka [makhluk cerdas tersebut]. Seringkali dikatakan bahwa seandainya Einstein tak pernah hidup, kita akan tetap menemukan Teori Einstein melalui String Theory. Teori Einstein adalah salah satu getaran terendah String. Teori Einstein bukanlah apa-apa, itu hanya sebuah catatan – catatan mengenai String.

ST: Kalau begitu, ini tentang menemukan realitas. Jika Anda mencari realitas, Anda akan selalu mendapatkan hasil yang sama.

MK: Benar. Maka alien juga semestinya mematuhi realitas dan kaidah termodinamika yang sama dengan kita. Klasifikasi ini berasal dari Nikolai Kardashev, seorang astrofisikawan terkenal asal Rusia yang mengajukan pertanyaan: Bisakah kita mengukur – bisakah kita mengukur peradaban-peradaban extra-terrestrial? Ada dua cara untuk mengukur peradaban ini. Pertama melalui energi, yang kedua melalui simpanan informasi. Jika Anda menghitung jumlah total bit (informasi) yang tersimpan dalam sebuah peradaban, itu juga memungkinkan Anda untuk menggolongkan peradaban-peradaban; jadi tak hanya melalui energi, tapi juga melalui simpanan informasi. Kita andaikan Anda adalah Q tipe tiga, maka Q itu boleh jadi merupakan peradaban yang bisa memanfaatkan Unified Field Theory untuk melintasi galaksi-galaksi – jika ini mungkin. Setiap huruf alfabet bisa disamakan dengan jumlah bit yang mereka proses. Huruf A adalah 10 sampai 1, B adalah 10 sampai 2, maka jika kita mengetikkan 3Q, itu berarti Anda merupakan peradaban super. Peradaban yang memiliki energi sepuluh miliar kali lipat, sepuluh miliar kali lipat dari energi zaman sekarang, sementara konsumsi energi dapat disamakan dengan huruf Q.

ST: Well – itu cukup sulit dipercaya.

MK: Ya, memang benar.

PG: Saya punya satu pertanyaan. Ada seseorang yang berbicara tentang Fermi Paradoxon. Dengan teori Anda, dengan ucapan Anda, Anda telah memecahkan Fermi Paradoxon.

MK: Apa? Oh, Fermi Paradoxon. Benar. Pertanyaannya adalah, “Di mana mereka”, iya kan? Jawabannya adalah, dengar, kita selalu memandangnya dari segi teknologi kita yang dipaksakan pada mereka. Kita harus memandangnya dari sisi peradaban tipe tiga. Dari sudut pandang peradaban tipe tiga, barangkali mereka saat ini sedang men-scan sepuluh miliar bintang di galaksi Bimasakti. Mereka barangkali sedang mengirim satelit yang secara eksponen terus meluas. Mereka barangkali sedang mendarat di bulan-bulan dan memeriksa planet-planet, sementara dari perspektif tersebut, kita benar-benar kecil/tidak berarti. Mereka mungkin tidak memiliki waktu dan energi dan bahkan mungkin kita belum termasuk tipe satu.

ST: Tapi saya sungguh yakin bahwa peradaban tipe satu pun bisa men-scan tanda-tanda kehidupan di planet lain. Sehingga, jauh sebelum mencapai masa atau tahap tipe dua atau tipe tiga, mereka bisa saja telah benar-benar tahu mengenai situasi kehidupan di galaksi.

MK: Mereka mungkin tahu hal itu. Tipe tiga mungkin sangat mengetahui bahwa tipe dua dan tipe satu ada di luar sana, dan bahkan mungkin menyadari adanya tipe tiga yang lain.

ST: Saya sedikit berspekulasi; bukankah kehidupan sebenarnya cukup langka? Jika kita mempertimbangkan Drake Equation, bisa saja salah satu faktornya dekat dengan nol, dan karena itu kita mendapatkan bilangan yang sangat kecil tapi masih [mencatatkan] periode masa yang panjang, semua tipe peradaban bisa berkembang di galaksi…..

MK: Ya. Ini adalah Zero-Time-Infinity Problem (Masalah Nol-Kali-Tak Terhingga) yang terkenal itu. Jika saya mengambil angka nol dan mengalikannya dengan tak terhingga (~), maka kita bisa mendapatkan hampir semua angka yang kita inginkan. Jadi jika nol adalah probabilitas adanya suatu peradaban, sementara tak terhingga adalah jumlah bintang yang ada di alam semesta, maka nol kali tak terhingga bisa menghasilkan apapun sebanyak yang Anda inginkan. Karena itu kita sama sekali tidak tahu pasti seberapa mungkin keberadaan makhluk berakal di galaksi. Drake sendiri menduga bahwa boleh jadi ada sepuluh ribu planet di galaksi kita – jumlah ini tidak banyak – tapi mereka kemungkinan hanya akan menjadi tipe satu dan untuk menjadi tipe tiga, ingat baik-baik, dari tipe nol menjadi tipe satu saja merupakan transisi yang sangat berbahaya. Tipe nol masih memiliki semua kebuasan fundamentalisme, nasionalisme, sektarianisme – segalanya berjalan keliru. Tipe satu bersifat planeter, mereka telah mengatasi banyak masalah karena memiliki sistem planet, cara planeter dalam menangani konflik antar kelompok etnik atau semacamnya. Sedangkan tipe nol sangat bengis. Dari sepuluh ribu planet yang mendapat status tipe nol dan bisa mencapai luar angkasa dengan sinyal, boleh jadi hanya sedikit dari mereka yang menjadi tipe satu dan tipe dua.

ST: Apakah menurut Anda ada kesempatan bagi kita untuk menjadi, setidaknya, tipe satu?

MK: Saya kira jika kita melewati ratusan tahun ke depan, kita mungkin akan melihat sebuah abad aquarius. Teman saya, Sir Martin Reece, seorang Astronom Kerajaan Inggris Raya, menyatakan bahwa kita memiliki peluang fifty-fifty untuk menempuh periode ini. Ketika kita memiliki semua teknologi senjata pemusnah masal, kita memiliki kemampuan sekelompok kecil manusia untuk menghancurkan semua kehidupan di planet Bumi. Martin memberi kita peluang fifty-fifty untuk menegosiasikan ini dan menjadi tipe satu. Namun, menurut dia, ketika kita menjadi tipe satu, ada kemungkinan kita dapat berekspansi ke seluruh alam semesta. Kita punya kemungkinan untuk melakukan transportasi superluminal (lebih cepat dari cahaya) melalui wormhole, kita punya kemungkinan bahwa jika kita bisa menguasai Unified Field Theory, kita akan bisa menggunakannya untuk pergi ke sistem bintang lain, galaksi lain – dan bahkan mungkin menciptakan bayi alam semesta.

ST: Menciptakan bayi alam semesta?

MK: Ini adalah topik yang sangat panas dalam ilmu fisika saat ini. Stephen Hawking menulis tentang itu dalam bukunya yang berjudul “Black Holes and Baby Universes”. Bayi alam semesta mengumpulkan cukup banyak energi dalam satu titik, sehingga materi dan ruang menjadi tidak stabil. Alam semesta virtual menjadi alam semesta riil. Partikel virtual adalah partikel yang seperti hantu. Ia tidak eksis di mana-mana tapi kita merasakannya sepanjang waktu. Semua ilmu fisika modern didasarkan pada elektron virtual. Itulah mengapa kita mempunyai ilmu elektronika, contohnya. Begitulah tunneling (penerowongan/penembusan) terjadi: ketika elektron menjadi virtual. Sekarang kita mempercayai alam semesta virtual. Maka jika alam semesta bisa menjadi virtual, ia pun bisa menjadi riil jika Anda menambahkan energi padanya, oke, jadi itulah mengapa kita yakin bahwa jika kita menjadi tipe tiga, kita punya kemungkinan untuk bermain-main dengan hal ini. Tentu saja ini melebihi bayangan kita, akan tetapi tak ada dalam hukum ilmu fisika, tak satupun dalam hukum ilmu fisika, yang menghalangi ini.

PG: Jika Anda berspekulasi demikian, maka boleh jadi alam semesta kita adalah semacam bayi alam semesta yang berasal dari peradaban super yang mengetahui…..

MK: Hal itu tidak bisa dikesampingkan. Ada teori terbaru yang disebut Inflation, dan Inflation didasarkan pada inflasi internal bahwa alam semesta berpucuk dari alam semesta lain, sehingga alam semesta kita sangat mirip black hole. Jika Anda perhatikan, menurut Black Hole Equation dari Schwarzschild: mereka identik. Paramater-parameter black hole identik dengan alam semesta kita. Alam semesta kita memiliki horison, alam semesta kita sangat mirip dengan black hole, dan, dalam beberapa hal, ia adalah black hole. Ia terbelah dari alam semesta yang lebih besar dan menjadi white hole, sehingga, sedikit banyak, alam semesta kita mungkin benar-benar merupakan white hole, yaitu time-reversed black hole (black hole dengan arah waktu terbalik-penj). Kita tak pernah melihat white hole di atas sana. Kita telah mencarinya. Namun kita belum pernah melihat satu pun white hole.

ST: Dan kita mungkin sedang duduk di sebuah…

MK: Tak lain, kita kemungkinan sedang duduk di sebuah white hole.

ST: Ini pemikiran yang sangat mengejutkan.

MK: Semua ini sesuai dengan hukum fisika kita. Hanya hal-hal yang tidak sesuai dengan hukum fisika yang boleh kita tolak. Dan segala hal yang sedang saya katakan pada Anda sesuai dengan hukum fisika. Stephen Hawking dahulu mengatakan bahwa perjalanan waktu adalah mustahil karena kita tidak pernah mendapat kunjungan turis dari masa depan. Ia tidak melihat adanya turis dari masa depan yang mengambil foto dirinya, namun kini ia telah menarik pernyataan tersebut, ia tidak lagi mengatakan demikian. Ia mengatakan bahwa perjalanan waktu adalah mungkin namun sulit dilakukan dan tidak probable, tapi ia juga menyatakan bahwa perjalanan waktu kelihatannya sesuai dengan hukum fisika.

ST: Tapi, sebagaimana pernah dikatakan oleh Feynman, “Pertanyaannya bukanlah, apakah sesuatu itu mungkin; pertanyaannya adalah, apakah ia benar-benar ada.” Jadi saya ingin menanyakan tentang Teori Daniken. Menurut Anda, apakah memang benar, bukan kemungkinan belaka, bahwa di masa lalu pernah ada semacam kontak?

MK: Pertama-tama, saya percaya mereka ada di luar sana. Jika Anda memperhatikan jumlah – di visible universe, yaitu yang bisa kita lihat dengan teleskop kita, terdapat sekitar seratus miliar galaksi dan mungkin ada lebih banyak galaksi di luar horison kita. Tapi teleskop kita bisa melihat sekitar seratus miliar galaksi dan masing-masing galaksi berisi seratus miliar bintang, jadi kita mempunyai bintang sebanyak seratus miliar kali seratus miliar dan Hubble Space Telescope sekarang telah memotret informasi sistem solar, bayi sistem solar, bayi daratan ekliptik. Tahun lalu, kita telah menemukan lebih dari seratus planet yang beredar di sistem bintang lain, banyak dari mereka yang seukuran Yupiter. Jadi saya pikir, Anda harus mendebat hal sebaliknya: mengapa kita tidak melihat makhluk berakal di luar angkasa? Saya pikir daripada mendebat tentang makhluk berakal, sebaiknya Anda mendebat ke arah lain. Mengapa kita tidak melihat makhluk berakal di luar angkasa? Jadi terhadap pertanyaan pertama, “Apakah mereka ada di luar sana?”, jawabannya adalah Ya. Terhadap pertanyaan kedua, “Lalu, di mana mereka?”, baiklah, yang harus Anda tanyakan adalah, “Apakah mereka tipe tiga?” Maka kemudian kita membatasi jumlah peradaban seperti itu karena banyaknya peradaban yang tidak pernah berhasil naik ke status tipe satu. Jika Anda tipe satu dan sampai pada tipe dua, Anda abadi. Sepanjang pengetahuan sains, tidak ada yang dapat menghancurkan tipe dua. Gunung berapi, gempa bumi, zaman es…..

ST: Tapi tentu tipe tiga bisa menghancurkan tipe dua…..

MK: O iya. Hanya ada dua hal yang bisa menghancurkan tipe dua. Pertama, bunuh diri. Dan kedua, berhadapan dengan tipe tiga.

ST: Ya.

MK: Tapi di luar itu, tidak ada bencana alam yang dapat menghancurkan tipe dua. Tubrukan komet bisa dibelokkan, supernova – Anda cukup memindahkan planet atau meredam proses fusi sehingga Anda tidak terkena ledakan neutrino dari supernova tersebut. Jadi jika Anda tipe dua, Anda abadi terhadap bencana alam, kecuali bunuh diri—ini tidak alami—dan dilahap oleh tipe tiga.

ST: Anda pernah menyebutkan Star Trek, Borg, dan Q Continuum. Bagaimana kalau ternyata tipe atau bentuk eksistensi makhluk atau peradaban yang sangat maju berubah total dan bagaimana kalau evolusi ternyata mengambil jalan yang sama sekali berbeda dari yang kita bayangkan sekarang?

MK: Saya pikir itu bisa terjadi secara terburu-buru, relatif cepat pada skala waktu jutaan tahun; kita akan berbicara tentang kemungkinan menggabungkan karbon dengan silikon dalam seratus tahun ke depan. Teknologi kita berbasis karbon, namun teknologi silikon sedang maju pesat, dan teknologi karbon-silikon sedang naik. Kita punya chip DNA, yang bisa men-scan DNA dalam beberapa menit; dibandingkan di masa lalu yang memerlukan waktu tahunan atau bulanan. Kita punya komputer DNA, komputer yang mengkomputasi molekul DNA. Komputer digital yang mengkomputasi nol dan satu, komputer DNA yang mengkomputasi ATCG, asam nukleat yang empat itu. Kita sedang membicarakan penggabungan karbon dan silikon – kita sekarang, di hadapan kita, sudah melihat toko tubuh manusia, salah satu contohnya. Saat ini, tahun ini, kita bisa menciptakan hidung, telinga, kandung kemih, tulang, kulit, dan jaringan penyambung artifisial. Hari ini, semua itu bisa diproduksi di laboratorium. Dalam lima sepuluh tahun ke depan, kita mungkin akan berbicara tentang pembuatan liver (hati) artifisial pertama, menumbuhkannya dengan sel-sel tangkai (stem cell) di laboratorium, karena liver tidak terlalu rumit. Liver hanya tersusun dari beberapa jaringan dan sel. Dalam sepuluh dua puluh tahun, kita akan berbicara tentang toko tubuh manusia, kita akan mampu menciptakan organ-organ jika mereka rusak. Dan kita juga akan menemukan basis genetik penuaan. Kita telah menemukan lebih dari tujuh puluh gen yang mengendalikan proses penuaan manusia, yang mungkin sebenarnya ada ratusan. Kita telah memisahkan tujuh puluh gen dalam tubuh manusia, bukan tikus, bukan bari-bari, tujuh puluh gen yang terlibat dalam metabolisme manusia dan proses penuaan manusia. Jadi jika Anda membawa hal ini ke seratus dua ratus tahun di masa depan, di mana kita mungkin sudah menjadi tipe satu, kita barangkali mampu bermain-main dengan warisan genetik kita. Maka ketika kita pergi ke luar angkasa, kita akan mampu bermain-main dengan arsitektur kita lebih jauh, umpamanya dengan kemati-surian (suspended animation) dan jenis teknologi lain untuk membawa kita ke luar angkasa. Kemati-surian sekarang ini belum mungkin. Jika Anda memperhatikan ikan, beberapa ikan bisa membeku keras, dan kemudian mencair. Kita sekarang tahu kenapa itu terjadi. Darah mereka mengandung glukosa yang bertindak sebagai anti-pembekuan. Katak dan ikan tertentu bisa membeku keras di dalam es dan temperatur tubuh mereka sedikit di bawah pembekuan, tapi mereka memiliki anti-pembekuan sehingga tubuh mereka tidak membeku. Di masa depan kita mungkin akan mampu bermain-main dengan DNA kita sendiri untuk menciptakan anti-pembekuan di dalam DNA kita, sehingga kita bisa bertahan meski membeku keras. Tapi itu seratus dua ratus tahun lagi dari sekarang. Jadi, jawabannya adalah “ya”. Ketika masanya tiba kita bepergian ke luar angkasa, kita akan memiliki nano-technology, dan kekerasan luar angkasa – ketika kita benar-benar berjumpa dengan peradaban-peradaban di luar angkasa, mereka mungkin setengah komputer setengah organik. Pesawat ruang angkasa sendiri boleh jadi hidup. Freeman Dyson menulis tentang astro-chicken. Astro-chicken adalah pesawat roket yang dimodifikasi secara genetik yang memanfaatkan chicken technology untuk mereplikasi diri…..

ST: …ini adalah organisme setengah hidup juga, ya.

MK: Pesawat ruang angkasa itu sendiri kemungkinan setengah hidup.

ST: Lalu adakah suatu alasan bagi peradaban original atau bentuk kehidupan original untuk pergi ke luar angkasa? Mengapa mereka tidak mengirimkan robot atau satelit saja?

MK: Cara paling matematis, dan ini tidak selalu paling benar, cara paling efisien secara matematis adalah menjelajahi luar angkasa dengan satelit von Neumann yang bisa mereplikasi diri. Saya berpikir tentang virus, virus adalah molekul – di antara beberapa puluhan ribu atom, tapi ini molekul. Molekul akan menjajah seluruh tubuh manusia dalam satu minggu, memberi kita penyakit flu, dan ia melakukan ini dengan membajak mesin molekuler setiap sel. Akibatnya setiap sel memproduksi ratusan ribuan virus – begitulah cara paling efisien secara matematis dalam menjelajah galaksi, Anda harus memiliki sebuah bola (sphere) yang mengembang dengan kecepatan cahaya, bola yang terdiri dari satelit-satelit. Masing-masing satelit mendarat di sebuah bulan, menciptakan lebih banyak satelit yang meluncur dengan kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Anda bisa memiliki bola triliunan satelit yang mengembang dengan kecepatan cahaya, yang mendarat di setiap bulan dan menciptakan lebih banyak salinan dirinya sendiri.

ST: Tapi ini juga adalah aspek yang menakutkan jika kita sekali lagi berpikir tentang Star Trek. Borg – peradaban intergalaksi tipe tiga – pada dasarnya berperilaku sama seperti virus.

MK: Sekarang saya berasumsi bahwa makhluk berakal di luar angkasa, seandainya kita menjumpai mereka, mungkin keturunan predator. Alasannya begini; perhatikanlah planet Bumi – siapa yang lebih cerdas, binatang yang matanya di depan wajah atau binatang yang matanya di sisi wajah? Jika Anda seekor kelinci atau rusa, mata Anda berada di sisi wajah Anda, karena Anda memerlukan penglihatan 380 derajat untuk lari dari predator. Jika Anda seekor harimau, singa, musang, atau seorang pemburu, mata Anda berada di depan wajah Anda. Anda memiliki sepasang mata di depan wajah Anda karena Anda pemburu. Memburu artinya menyergap. Anda bisa membuat rencana, Anda mengetahui kebiasaan rusa dan binatang-binatang – Anda memiliki sifat stealth (ketersembunyian/ketersamaran). Anda tahu caranya menjadi tersembunyi, dan itu memerlukan teknologi tinggi di dalam otak.

ST: Tapi burung juga memiliki itu.

MK: Ya, tapi burung mungkin keturunan….. – beberapa burung predator seperti elang memiliki penglihatan bifocal (jauh dan dekat) yang sangat fokus. Ikan hiu memiliki binocular stereovision (sepasang mata teropong) yang sangat fokus. Bukan hanya mamalia [yang berkarakter demikian]; dalam kerajaan binatang, biasanya organisme-organisme yang matanya di depan wajah merupakan predator dengan arsitektur syaraf lebih kompleks. Elang lebih kecil dari anjing karena alasan ini. Jadi terkait kepergian kita ke luar angkasa, well… mereka (penghuninya) mungkin adalah keturunan predator. Namun, tak berarti bahwa mereka akan memakan kita, karena mereka tidak terbuat dari DNA yang sama, atau DNA-nya akan sangat jauh berbeda dari struktur sel kita. Jadi mungkin mereka takkan mampu mencerna protein kita. Kita, di planet Bumi kita, memiliki protein-protein yang sangat spesifik untuk dicerna, dan alien luar angkasa mungkin tidak memiliki protein-protein ini sehingga mereka tidak akan memakan kita. Namun, dalam pikiran kita, kita harus sadar bahwa mereka kemungkinan merupakan keturunan predator; kita harus ingat itu.

ST: Mungkin mereka juga khawatir mendarat di sini karena mereka melihat apa yang kita makan. Dari sudut pandang mereka, kita sering memakan famili terdekat kita…..

MK: Bagaimanapun, menurut sudut pandang pribadi saya adalah, karena mereka tipe satu dan bersifat planeter, mereka memiliki pakta perjanjian, mereka mengadakan negosiasi, mereka memiliki cara untuk membuang semua bentuk kebuasan dan keserakahan yang melambangkan kemunculan mereka dari rawa. Untuk keluar dari rawa, diperlukan banyak persaingan, dan itu berarti ada banyak kebuasan dalam rawa. Namun, setelah kita mencapai status tipe satu, akan menjadi kontraproduktif jika kita berperilaku buas dalam hubungan kita dengan suku lain, dengan spesies lain. Karena itu, pada saat mereka mencapai tipe dua, mereka akan melewati ribuan tahun untuk meniadakan semua keserakahan dan keganasan yang melambangkan asal-mula mereka dari rawa. Jadi, saya pikir mereka akan menghendaki perdamaian, karena mereka tidak hanya menghabiskan berabad-abad, mereka menghabiskan bermilenium-milenium, puluhan milenium, untuk mengatasi sebagian besar permasalahan mereka.

ST: Jadi pada dasarnya Anda mengatakan bahwa mereka yang telah mencapai tipe dua pasti cinta damai, sebaliknya [tidak demikian] bagi mereka yang belum mencapainya.

MK: Ya, tapi jika mereka menggunakan senjata pemusnah masal milik mereka untuk berperang di kalangan mereka, mereka pasti telah menghancurkan diri mereka sendiri. Namun, sekali lagi saya katakan, mereka sekarang telah benar-benar bersifat planeter. Mereka bisa berbicara satu sama lain dalam satu bahasa planeter, mereka bisa tertawa dalam satu lelucon planeter…

ST: Secara teknis kita telah bisa melakukan itu…..

MK: …hanya elit – hanya elit di Bumi yang bisa melakukan itu saat ini. Perhatikanlah kebangkitan bangsa-bangsa, kebangkitan bangsa-bangsa dilambangkan dengan kebangkitan para elit industrialis dan kapitalis yang menginginkan satu bahasa bersama, bea bersama, pajak bersama, perbatasan bersama, untuk menjalankan bisnis. Jadi, sedikit banyak, kebangkitan sebuah bangsa mengikuti kebangkitan kapitalisme. Sekarang kita punya bangsa-bangsa kapitalis, tapi bukan bangsa-bangsa modern. Mereka, pada dasarnya, adalah kerajaan feodal. Ada sebuah lelucon di Prancis, jika Anda bepergian di antara dua provinsi di Prancis, Anda harus mengubah mata uang dan pada waktu yang sama mengubah dialek. Kita tahu, tidak ada Prancis bersatu, tidak ada Prancis modern, tidak ada Inggris modern. Mata uang modern, bea modern, dan sistem pajak, adalah produk tambahan kapitalisme. Kini kita sedang memasuki sebuah sistem tipe satu di mana kita memiliki Uni Eropa. Kini semua pajak, dan mata uang dan bea bersama sedang dimodifikasi. Mengapa mereka melakukan itu? Untuk menghadapi NAFTA, karena NAFTA telah memiliki bahasa dan mata uang bersama, dan penurunan bea bersama. Jadi kita sedang melihat permulaan sistem ekonomi planeter, yang tidak setamak, tidak sebuas, ekonomi pada abad-abad lalu.

ST: Jadi Anda mengesankan bahwa dengan memasuki luar angkasa dan berekspansi ke planet lain, maka pertumbuhan tak terbatas pada dasarnya adalah mungkin?

MK: Ya, karena Anda akan mendiami sistem bintang lain. Biar saya perjelas. Kita mungkin akan tetap di planet Bumi selama beberapa abad. Orang-orang bermimpi tentang membentuk Mars menjadi terra (area datar yang bisa diolah/dikembangkan-penj), tapi itu masih sangat jauh. Ada satu alasan, yaitu biaya; diperlukan puluhan ribu dolar, sepuluh sampai empat puluh ribu dolar, untuk meletakkan satu pon benda di orbit. Kita andaikan saja astronot John Glenn yang terbuat dari emas murni, astronot seharga emas murni. Seperti itulah biaya mengirim John Glenn ke luar angkasa. Sangat mahal! Itulah mengapa hanya orang Amerika, dan mungkin juga China, yang sekarang mampu mengalihkan sebagian aset nasional mereka untuk mengirim sesuatu ke orbit, yang membutuhkan banyak uang. Biaya itu dalam beberapa dekade ke depan mungkin tidak akan turun sangat banyak. Jadi saya pikir kita akan tetap di planet Bumi selama beberapa abad. Dan kita akan menghabiskan berabad-abad untuk mengatasi persaingan negara, sektarianisme, persaingan agama, dan saya menduga bahwa di luar angkasa sana mereka (penghuninya) juga memiliki permasalahan yang sama. Perjalanan luar angkasa juga sangat mahal untuk mereka. Dan pada saatnya kita berjumpa dengan mereka, mereka akan memiliki sifat cinta damai daripada kebuasan predator.

ST: Dan mereka juga harus menemukan cara untuk hidup dengan sumber daya mereka yang terbatas serta permasalahan lainnya yang mereka miliki selama tinggal di planet mereka.

MK: Benar. [Seperti itulah mereka] sebelum menjadi tipe dua dan bersifat stellar (bintang), sedangkan dalam tipe dua, mereka bisa langsung mengkonsumsi energi dari matahari.

ST: Itu adalah masalah kelangsungan hidup. Saya pikir keadaan itu, setidaknya, sama bahayanya dengan persaingan.

MK: Ya. Ada masalah kelangsungan hidup, karena cepat atau lambat planet mereka akan melemah dan mereka masih belum memiliki [teknologi] perjalanan ruang angkasa yang cukup murah untuk memanfaatkan tenaga matahari. Mereka tidak punya solar collector (pengumpul tenaga solar-penj) raksasa yang bisa mendapatkan energi tak terbatas dari matahari dan mereka terkurung dalam satu planet sehingga muncul masalah di sana. Tipe satu masih sedikit tidak stabil. Tipe dua relatif stabil karena mereka memiliki energi tak terbatas dari matahari, sedangkan tipe satu relatif tidak stabil. Jadi pada saatnya kita berjumpa dengan mereka, kemungkinan mereka telah menjadi tipe tiga. Dan bahkan bisa saja lebih dari itu.

ST: Atas skenario apa Anda bisa membayangkan bahwa sebuah peradaban tipe tiga akan tertarik pada peradaban yang lebih rendah.

MK: Saya pikir mereka akan tertarik pada kita karena mereka kelak memiliki sifat ingin tahu. Itulah yang melambangkan kebangkitan mereka dari rawa. Evolusi di bumi sepertinya tak seberapa, makhluk istimewa adalah makhluk yang berakal, yang ingin tahu tentang lingkungannya dan bisa menjelajah dan memanfaatkan lingkungan baru; jadi saya pikir mereka akan memiliki keingintahuan untuk menjelajah dan mengadakan kontak dengan peradaban tipe satu.

PG: Dengan kata lain, jika kita memikirkan adanya peradaban tipe tiga dan mereka cinta damai, karena kalau tidak, mereka tidak akan menjadi tipe tiga, dan jika mereka ingin menjelajah planet lain, adalah cukup mungkin bahwa mereka akan memberi kita, sebagai peradaban barbar, suatu jenis peradaban yang lebih tinggi…..

ST: Mungkin saja, tapi saya kira kita terlalu primitif bagi mereka untuk diajak bermain-main. Beberapa orang mengatakan mengapa mereka tidak menemui kita dan memberi kita suatu teknologi dan hal-hal semacamnya, iya kan? Jika Anda menemui semut-semut di sarang semut (anthill), apakah Anda memberi mereka manik-manik, apakah Anda memberi mereka obat, apakah Anda memberi mereka ilmu fisika nuklir? Anda akan bilang tidak. Semut tidak akan bisa memahaminya. Akan berbahaya bagi mereka untuk memiliki teknologi ini.

PG: Tapi semut tidak paham dan bahkan tidak mampu membayangkan pemikiran tentang eksisnya sesuatu (makhluk) seperti kita, sementara Anda dan yang lain telah mampu membayangkan pemikiran bahwa peradaban tipe tiga itu eksis, dan bahkan kita sedang menyelidiki mereka. Jadi semestinya kita menarik perhatian mereka.

MK: Memang menarik perhatian beberapa dari kita, tapi untuk orang awam – semut awam – itu pasti menakutkan. Jika semut-semut ini bertemu dengan Anda, hal pertama yang mereka lakukan adalah lari, benar kan, jadi saya pikir mereka tidak akan mampu mencerna teknologi ini, mereka tidak akan mampu memahaminya. Jadi, jika saya berpikir lagi dari sudut pandang mereka (peradaban tipe satu), mereka tidak memperoleh apa-apa dalam pembicaraan dengan tipe nol.

ST: Ya. Tapi kita punya entomolog (pakar serangga). Maka semestinya ada entomolog tipe tiga.

MK: (Tertawa) Well, tapi mereka bisa mendapatkan informasi itu dari kita dengan men-scan kita dari bulan atau mereka mungkin juga memiliki pangkalan di Bumi. Siapa tahu? Mungkin mereka mempunyai monolith di Bumi.

ST: Itu bisa Anda temukan pula dalam Star Trek; biasanya dari pangkalan-pangkalan tersamarkan di planet lain mereka mengamati peradaban buas.

MK: Dan Anda mengamati karena tidak ingin menciptakan teror. Anda tidak ingin menimbulkan teror pada individu-individu ini, dan Anda tahu, kontak yang hendak Anda bangun akan sangat sangat spesifik. Anda tahu caranya mendapatkan informasi tertentu, Anda tahu caranya membangun kontak terbatas, tapi Anda tidak akan memberi mereka keunggulan teknologi global karena Anda tahu Anda bisa melakukan pengrusakan dengan teknologi ini, dan evolusi adalah teori yang sangat sangat bersifat persaingan. Maksud saya, kita punya aspek persaingan pada otak kita.

ST: Ya. Benar sekali.

MK: Dan jika Anda memberikan ray gun (senjata sinar) kepada manusia Cro-Magnon, mereka akan menyapu bersih Neandertal dalam hitungan minggu. Mereka akan tetap disapu bersih meski tanpa ray gun, jadi saya pikir adalah bahaya jika spesies yang sangat maju seperti itu memberikan senjata atau teknologi kepada spesies yang sangat sangat primitf, dan mereka akan menyelesaikan evolusi mereka dengan sangat sangat cepat dengan senjata itu.

ST: Mungkinkah mereka memiliki semacam etika kontak – seperti, lagi-lagi, dalam Star Trek?

MK: Ada kemungkinan.

ST: Misalnya, Bumi dinyatakan sebagai area dilindungi, atau sepanjang status tipe satu belum tercapai, planet ini benar-benar di bawah perlindungan dan tidak boleh disentuh?

MK: Ya, kita bisa berspekulasi demikian. Tapi, mungkin area-area tertentu akan dibiarkan tidak dieksplorasi oleh mereka. Area-area tertentu yang tidak berharga untuk dieksplorasi, tak menimbulkan minat peradaban tipe satu, dan begitu banyak planet di galaksi yang kita anggap eksis, dan semuanya harus dikunjungi satu persatu. Jadi saya kira akan memerlukan waktu lama sebelum segala macam kontak dilakukan dan sekalipun suatu kontak telah dilakukan, mereka ingin meminimalkannya. Kita belum menjadi tipe satu. Sekali Anda menjadi tipe satu, Anda akan benar-benar memanfaatkan gagasan, pemikiran, dan kreatifitas puluhan miliar penghuni berpendidikan, daripada sekarang memiliki seorang elit yang memerintah sebagian besar masyarakat yang bodoh.

PG: Pertanyaan lain. Tidak bisakah kita melihatnya jika memang di luar sana ada peradaban tipe tiga, mungkin mereka peradaban galaktik dan bisa mengontrol energi galaksi; jika kita memandang ke langit dan melihat semua galaksi, tidak bisakah kita mengenali sebuah galaksi yang tidak seperti yang lain yang…..

MK: Well kami sudah memikirkan itu. Maksud saya, beberapa astronom telah mencatat bahwa ketika kita memandang ke luar angkasa, semua galaksi terlihat sama. Anda tidak melihat adanya sisa kehidupan. Sementara untuk memindahkan sesuatu di galaksi, sehingga kita bisa melihat mereka dari jauh, cukup sulit. Jika Anda memotret Bumi dengan menggunakan satelit-satelit kita, Anda akan temukan, sebagian besar satelit memperlihatkan bahwa di Bumi tidak ada kehidupan. Ini cukup menarik, tapi satelit Galileo mampu memperlihatkan bahwa ada kehidupan di Bumi.

ST: Jadi ia dirancang untuk menemukan seluruh sidik jari, untuk menemukan jejak gas dan segala hal.

MK: Benar. Cukup sulit untuk melihat adanya kehidupan di Bumi.

ST: Tapi kita sedang mencari apa yang sebenarnya kita selidiki. Maksud saya, kita tahu apa yang kita cari.

MK: Benar.

ST: Sekarang kita tahu seperti apa tanda-tanda kehidupan, sehingga ketika kelak kita men-scan planet-planet extrasolar (di luar solar/tata surya kita-penj) dengan Darwin Project atau dengan sistem lain yang muncul di pertengahan abad, kita akan mencari ozon, kita akan mencari oksigen, kita akan mencari uap air dan jejak gas lain yang menjadi pertanda kehidupan.

MK: Untuk tipe nol, ya? Ketika kita telah menjadi tipe satu, kita tidak lagi punya unsur kimia hidrokarbon.

ST: Kita masih punya ozon di atmosfer, saya kira – saya harap.

MK: Ya, untuk melindungi diri Anda. Tapi sekali lagi – jika Anda berada di tempat seperti bulan Europa, Anda bisa memiliki peradaban di sana tanpa karakteristik ini….

ST: Jadi lagi-lagi kita tetap mencari sendiri?

MK: Benar. Di Europa (BulanYupiter), Anda temukan contoh lubang-lubang gunung berapi (volcano vent). Lubang-lubang gunung berapi bisa memberi Anda energi tanpa cahaya matahari. Mungkin dahulu kita bermula seperti itu. Jika Anda memikirkannya, cahaya matahari sangat penting bagi eksistensi kita, di mana semua mesin kita, mesin molekuler, dijalankan oleh cahaya matahari. Namun mungkin juga kita tidak bermula dengan cara itu. Kita mungkin bermula di dekat lubang-lubang gunung berapi, tidak bergantung kepada cahaya matahari. Unsur kimia kita mungkin didasarkan pada lubang-lubang gunung berapi dan itulah yang kita temukan di Europa. Kita menemukan sebuah lautan di bawah lapisan es. Kita menemukan lubang gunung berapi, mungkin kemudian kehidupan, yang berawal dari ikan. Ikan tanpa mata, ikan tanpa astronomi, tapi ikan yang mungkin memiliki suatu industri yang eksis di bawah lapisan es Europa dengan arsitektur yang sama sekali berbeda. Awalnya mereka tidak akan memiliki pesawat ruang angkasa karena mereka tidak tahu tentang eksistensi bintang-bintang, kecuali bintang laut.

ST: Betul. Jadi bagaimana seharusnya kita mencari peradaban-peradaban lain di alam semesta?

MK: Well, tentu saja kita sendiri harus mencarinya, karena bagaimana lagi kita melakukannya? Bagaimanapun, kita harus mencari unsur kimia yang kaya, dan sejauh ini, unsur kimia yang kaya yang kita ketahui adalah yang berbasis karbon. Karbon memiliki empat ikatan. Dan, Anda tahu, silikon memiliki empat ikatan, tapi tidak kaya. Kita harus mencari unsur kimia berbasis karbon, dan kita harus mencari sumber energi. Untuk menciptakan kehidupan, Anda perlu energi, Anda harus punya stabilitas, Anda harus punya kompleksitas. Energi berasal dari matahari; Anda perlu stabilitas karena Anda berada di atas sebuah planet sirkular di Goldilock Zone, Anda perlu kompleksitas karena karbon dengan empat ikatannya. Selain daripada itu, segalanya bisa benar-benar terjadi.

ST: Terkait dengan Teori Daniken, ada juga pencarian artefak-artefak extra-terrestrial. Anda menyebutkan kemungkinan pangkalan di bulan, contohnya – sebagai pemikiran yang sangat hipotetis. Jika seseorang hendak mencari artefak extra-terrestrial di sistem solar, menurut Anda, apa yang seharusnya ia cari di sana?

MK: Pertama-tama kita bukan harus mencari teknologi tipe nol. Kita harus mencari teknologi tipe tiga di Bumi, contohnya, nano technology. Banyak dari teori-teori mengenai extra-terrestrial intelligence ini dirumuskan pada tahun 30-an dan 40-an sebelum munculnya teknologi nano. Sekarang dengan teknologi nano, kita bisa me-miniatur-kan barang-barang, membuat barang-barang menjadi super kuat pada level molekuler dengan carbon nano tube, mungkin kita bisa membuat mesin atom, membuat laboratorium atom yang seukuran atom. Ketika Kubrik mengerjakan filmnya, ia menggunakan monolith setinggi lima belas kaki atau lebih. Sekarang, itu tidak harus setinggi lima belas kaki!

ST: Mungkin tidak akan terlihat.

MK: Bisa sekecil kotak roti. Hanya perlu memiliki simpanan informasi untuk mereplikasi diri dan memulai proses pencarian emisi tipe satu, mempelajari peradaban tipe satu, dan mereka bisa saja ada di Bumi. Tentu saja di Bumi terdapat lebih banyak erosi sehingga mereka kemungkinan tidak bisa bertahan lama. Di bulan mereka dapat bertahan selama miliaran tahun, tapi, Anda tahu, Bumi memiliki unsur karbon yang kaya. Jadi, terlepas dari pemikiran Anda tentang Bumi, Anda akan berpikir bahwa Bumi akan menjadi sebuah laboratorium untuk memulai bentuk kehidupan baru. Jika Anda adalah bentuk makhluk berakal yang mengunjungi sistem solar kami sebelum kedatangan manusia dan Anda melihat dinosaurus berjalan di muka Bumi, Anda bisa bilang pada diri Anda, “well yeah, beri cukup waktu”, mungkin Anda mendapatkan dinosaurus cerdas. Lalu mengapa tidak mendaratkan satelit di sana? Mengapa tidak mendaratkan satelit dan membangun koloni, Anda tahu, cukup mendirikannya dan menginvestigasi semua hal lalu menunggu. Cukup menunggu. Dan, sekali lagi, makhluk-makhluk ini kemungkinan semi-computerized. Anda tahu, sebagian dari akal mereka mungkin adalah mesin. Jika kita bertemu dengan salah satu makhluk ini, mereka akan terlihat agak aneh menurut kita, karena kita berasumsi itu adalah teknologi tipe nol yang dipaksakan pada tipe nol. Teknologi tipe tiga akan menggunakan nano technology. Ini kemungkinan adalah penggabungan karbon dan silikon. Kemungkinan setengah hidup – jika Anda tinggalkan objek tersebut di belakang satelit, ia akan setengah hidup, ia akan di-miniatur-mikro-kan (micro-miniaturized) pada skala yang fantastis.

ST: Tapi jika saya pikir-pikir, teknologi ini bisa dipahami oleh kita sekalipun yang bukan tipe satu.

MK: Benar.

ST: Jadi mungkin dalam kenyataannya, kita memang harus mengharapkan sesuatu yang bahkan tidak bisa kita bayangkan sedikit pun…..

MK: Bahkan mungkin yang tidak bisa dipahami sekalipun. Benar. Ingat, sebagaimana Anda katakan, teori-teori kita didasarkan pada pemikiran yang diproyeksikan di zaman sekarang.

ST: Dan itu berubah secara dramatis hanya dalam tiga puluh tahun terakhir.

MK: Yeah. Hanya dalam periode sesingkat itu. Kita tidak lagi melihat model UFO tahun tiga puluhan atau empat puluhan. Kita melihat kemungkinan transportasi dimensi yang menembus dimensi meski tanpa pesawat ruang angkasa, contohnya. Kita mencari kemungkinan micro-miniaturization dan penggabungan karbon-silikon. Lima puluh tahun dari sekarang (tertawa). Itulah alasannya saya mendalami hukum fisika. Hukum fisika tidak berubah sebanyak itu. Butuh tiga ratus tahun bagi Einstein untuk mengganti Newton dan sekarang String Theory sedang berjalan tapi String Theory merupakan perluasan Quantum Theory, perluasan Teori Einstein. Jadi kita pikir hukum fisika akan tetap layak untuk ribuan tahun. Hukum biologi dan hukum sains komputer akan berubah sangat cepat. Tapi meski dalam waktu singkat kita menguasai ilmu biologi dan komputer, kita telah benar-benar percaya bahwa perjumpaan dengan makhluk luar angkasa nanti akan cukup berbeda dari perjumpaan pada tahun 1950-an atau 1940-an. (Seekor burung hitam terbang turun naik di luar jendela kantor Erick V. Daniken). Ada seekor burung yang sedang mencoba membangun kontak dengan kita, benar kan?

ST: (Tertawa) mungkin itu robot alien….

MK: …..ia tidak bisa membayangkan adanya kaca. Mereka tidak bisa membayangkan ada sesuatu yang seperti kaca, sehingga mereka menabrak benda-benda. Anda tahu ada benda lain yang seperti kaca…. Anda benar, kita tahu tidak ada yang lain. Itulah kenapa saya menjadi fisikawan dan itulah kenapa saya berpikir bahwa dari sudut pandang fisika, hukum fisika tidak akan berubah dalam seribuan tahun ke depan sampai kita menemukan lapisan baru dalam fisika.

ST: Tapi Anda tidak tahu sebenarnya seberapa besar porsi pengetahuan kita saat ini. Maksud saya, pengetahuan yang Anda ketahui saat ini mungkin ternyata hanya bintik kecil dari model yang jauh lebih besar.

MK: Yeah. Namun kita pikir, tidak semua orang, ada satu Final Theory. Saya kira sekarang kita sangat dekat dengan Final Theory. Contohnya biologi – ketika akhirnya DNA terungkap, itu merupakan final theory. Mulai sekarang, semua riset dalam biologi berbasiskan DNA.

ST: Tapi Anda sedang menjelaskan alam realitas.

MK: Yeah, saya menginginkan DNA realitas. Benar. Ini yang kita inginkan – kode kosmik, yang dalam biologi telah ditemukan. Ahli biologi telah memiliki kode kosmik mereka sendiri. Kita sedang mencari DNA alam semesta, kode genetik yang membuat alam semesta kita tercipta.

ST: Dan kemudian segalanya akan menjadi fisika terapan?

MK: Well, lihat saja biologi. Biologi adalah DNA terapan. Dan lihat juga kimia. Kimia tak lain adalah fisika atom terapan dan fisika atom adalah fisika nuklir terapan. Dan fisika nuklir terapan adalah, kami pikir, String Theory terapan. String Theory sendiri, kami pikir, adalah DNA dari semua teori. Saya kira, kita tidak bisa membuktikannya, tapi semua indikasi menunjukkan bahwa ini merupakan final theory.

ST: Ya, bukti merupakan masalah kita yang lain. Anda menyebutkan beberapa cara bagaimana ini bisa dibuktikan secara tidak langsung…..

MK: Ya. Satelit WMAP (Wilkinson Microwave Anisotropy Probe) pada Februari tahun ini mengambil gambar bayi alam semesta yang bertanggal 379.000 tahun setelah permulaan penciptaan. Ini memberi kita gambaran Big Bang paling detail, gambar-gambar setelah ledakan Big Bang. Lima belas tahun mendatang kita akan meluncurkan LISA (Laser Interferometry Space Antenna) ke luar angkasa. Tiga satelit yang akan mendeteksi gelombang gravitasi. Ini bukan gelombang udara (shockwave) setelah goncangan tapi gelombang udara sungguhan (dari Big Bang). Kita akan memotretnya dengan satelit-satelit kita lima belas tahun mendatang. Kita telah diberi persetujuan awal dari NASA, tiga satelit yang mengorbit membentuk segitiga yang dihubungkan oleh sinar laser saat mereka beredar di luar angkasa. Gelombang yang menyentuh ketiga sinar laser ini akan menggoncangkan mereka, membuat mereka mengalami fase yang berbeda-beda. Dan kita akan mampu mendeteksi black hole, bintang neutron, dan supernova di luar angkasa, serta penciptaan itu sendiri yang hingga kini masih bergema di seluruh alam semesta. Ini seharusnya menyelesaikan teori kita. Kita seharusnya bisa mendapat informasi penting. Orang-orang mengatakan Anda tidak bisa menguji String Theory karena kita tidak memiliki atom smasher (pemecah atom) seukuran galaksi. Kita punya sesuatu yang lebih hebat dari itu. Kita punya atom smasher seukuran alam semesta. Jika Big Bang itu sendiri adalah atom smasher, ia telah memecah banyak atom ketika alam semesta tercipta. Sementara gelombang udara gravitasi, kita akan memotretnya, berasal dari sepertriliun detik Big Bang, bukan 379.000 tahun setelah Big Bang. Ini seharusnya menjelaskan teori inflasi yang merupakan teori dominan dalam kosmologi; lebih dari itu, ini juga seharusnya memberi kita firasat mengenai String Theory.

ST: Jadi Anda masih sedang menanti masa-masa yang mengasyikkan.

MK: Yeah, ini adalah masa yang hebat untuk menjadi seorang fisikawan….

ST: Saya bisa merasakan itu.

MK: Karena sekarang kita tidak sekedar membual bahwa seharusnya ada sebuah unified field theory; kita benar-benar punya itu sekarang. Kita hanya harus membuktikan bahwa ini memang Unified Field Theory. Ini memaksa kita untuk berhadapan dengan hal-hal seperti worm hole, mesin waktu, dan higher dimension (dimensi yang lebih tinggi), yang biasanya tidak ingin kita pikirkan, tapi sekarang terpaksa kita harus berhadapan dengan ini, dan di sisi lain galaksi, makhluk berakalnya juga pasti akan mengalami hal yang sama. Mereka juga akan memecah atom, mereka juga akan mengerti bahwa ada sebuah unifeid field theory yang mendasari semua kedudukan fundamental dan mereka mengalami hal yang sama dengan kita. Dan mungkin jika mereka berada seratus ribu tahunan di depan kita, mereka menggunakan ini sebagai arena bermain aktivitas mereka. Dan satu hal lagi, kita tahu dari satelit WMAP bahwa alam semesta itu sedang berakselerasi dan ia mungkin akan mati dalam big freeze triliunan tahun dari sekarang. Pada titik tersebut, saya pikir kita semestinya meninggalkan alam semesta. Setiap makhluk berakal yang maju harus mempetimbangkan opsi meninggalkan alam semesta secara serius dan pergi menuju alam semesta yang lebih hangat.

ST: Tapi saya berasumsi jika Planck Energy bisa dimanfaatkan, maka hal ini bisa diulur untuk waktu yang sangat lama?

MK: Well, perluasan alam semesta sepertinya terus meningkat. Dan miliaran tahun dari sekarang, ia bisa sangat dingin sehingga kita mungkin harus meninggalkan alam semesta ini, kita mungkin harus membuat sekoci penolong (lifeboat) untuk pergi ke alam semesta lain. Itu adalah tema dalam buku saya berikutnya.

ST: Barangkali kita bisa menciptakannya sendiri.

MK: O iya. Itulah yang disebutkan Allan Guth, bapak Inflationary Theory; suatu saat di masa depan dia mungkin akan memenangkan Hadiah Nobel. Dia secara aktif menulis tentang bayi alam semesta. Dia menyebutnya puteri alam semesta. Apa yang dibutuhkan untuk menciptakan alam semesta lain? Tentu saja temperaturnya setriliun triliun derajat celsius, tapi sekali lagi, kita bisa membayangkan bahwa sebuah teknologi maju pasti dapat menghasilkan setriliun triliun derajat celsius. Sinar laser contohnya. Ia kemungkinan mampu menciptakan sinar laser super yang mengkonsentrasikan cukup energi sehingga alam semesta virtual menjadi riil. Seperti di laboratorium, kita bisa memperoleh elektron virtual dan membuatnya menjadi riil. Sinar laser super mungkin mampu membuat alam semesta virtual dan menjadikannya riil.

ST: Terkait Big Freeze – mungkin Anda pernah membaca atau setidaknya mendengar buku Freeman Dyson, Time Without End?

MK: Tidak, apa itu buku baru?

ST: Sudah lama – tahun tujuh puluhan –, dalam buku itu ia menyatakan, kebanyakan secara termodinamis, bahwa [proses termodinamika] akan sangat dingin tapi tidak akan pernah menyentuh level nol mutlak, dengan demikian setiap proses akan sangat lambat tapi tidak akan pernah benar-benar berhenti.

MK: Ia mungkin saja keliru. Ada sebuah artikel yang diterbitkan dalam Scientific American sekitar dua tahun lalu, karangan Lawrence Kraus, yang menyatakan bahwa Freeman Dyson mungkin keliru. Bagaimanapun, ia keliru karena adanya celah. Kita sekarang percaya bahwa ada sebuah konstanta kosmologis di alam semesta. Dark energy.

ST: Jadi itu diajukan kembali!

MK: Benar, diajukan kembali, diperkenalkan pada tahun 1960, namun sebenarnya pertama kali muncul pada tahun 1917; jika ada suatu dark energy maka seharusnya ada floor (level terendah). Ada suatu floor minimum dan Anda tak bisa hidup di bawah floor tersebut, dan oleh sebab itu, ketika alam semesta terus mendingin dan mencapai floor-nya, maka semua mesin akan berhenti. Pemrosesan informasi akan mustahil. Pemrosesan informasi hanya mungkin terjadi jika Anda mempunyai perbedaan temperatur. Jika delta T (perbedaan temperatur) nol maka proses informasi menjadi nol. Kehidupan bisa didefinisikan sebagai pemrosesan informasi, oleh karena itu, ketika kita mencapai floor (yaitu dark energy), semua pemrosesan informasi akan berhenti.

ST: Anda benar – lagipula Freeman tidak punya suatu konstanta kosmologis.

MK: Ia tidak punya? Benar juga. Itu baru diperkenalkan tiga sampai lima tahun terakhir.

ST: Ya bukunya terbit tahun tujuh puluhan. Meski demikian, menurut saya tampak meyakinkan.

MK: Yeah, tampak meyakinkan. Benar.

PG: Tadi Anda bicara tentang buku Anda di masa mendatang. Ada beberapa mahasiswa peneliti di AAS dan barangkali Anda bisa memberi mereka suatu nasehat bagaimana mengerjakan tema ini, mungkin sangat menarik, haruskah mereka mempelajari fisika atau haruskah mereka menghubungi Anda atau apa yang harus mereka lakukan? Bisakah Anda memberi nasehat?

MK: Well, saya pikir sains itu semacam membangun sebuah rumah. Pertama-tama Anda harus punya fondasi yang kokoh dan riil. Semakin kokoh fondasinya, semakin baik rumah yang Anda bangun. Kemudian Anda harus menjadi seorang arsitek agar mampu membuat ruangan, jendela, dan hal-hal semacamnya. Kemudian Anda harus menjadi seorang seniman. Anda harus menjadi seniman untuk memastikan bahwa rumah itu terlihat indah dan bagus. Jadi jika kita ingin menjadi seorang ilmuwan, pertama kita harus memahami landasan riil-nya. Kita harus memahami Quantum Theory. Anda harus memahami Relativitas. Anda harus memahami teknologi DNA, memiliki fondasi riil. Kemudian Anda harus membangun ruangan, Anda harus mampu berspekulasi, Anda harus mampu bermimpi tentang sebuah rumah, dan pada akhirnya Anda harus menjadi seorang seniman. Anda harus kreatif. Anda harus menjadi cahaya wawasan dan imajinasi, yang tidak bisa diajarkan dalam buku, tidak bisa dipelajari, dan itulah ciri-ciri ilmuwan besar. Banyak ilmuwan bisa membangun fondasi dan ruangan, tapi untuk menjadi ilmuwan besar Anda harus menjadi seniman. Dan begitulah dulu Einstein. Pada dasarnya ia adalah seorang seniman yang bisa menciptakan sesuatu dari bukan sesuatu. Sama dengan Isaac Newton. Kita harus bermimpi. Kita harus bermimpi, semakin kokoh fondasinya semakin banyak kita bisa bermimpi. Jadi saya pikir kita harus memiliki dasar, Anda tahu, dalam fisika, biologi, kimia – semakin banyak dasar yang kita miliki semakin banyak kita bisa bermimpi.

PG: Oke. Terima kasih.

ST: Satu spekulasi lagi mengenai alien pengunjung.

MK: Baiklah.

ST: Ini yang terakhir. Kita berada pada titik sejarah yang mengasyikkan dalam kemanusiaan. Tanda-tandanya, semoga saja sebuah peradaban global yang damai akan terbentuk – atau mari kita katakan bahwa kita berada pada ambang batas sesuatu dan kita tidak cukup tahu akan seperti apa itu. Tidak mungkinkah, sebagaimana spekulasi sains fiksi sekarang, bahwa hanya akan ada sangat sedikit planet di galaksi ketika sebuah peradaban mencapai titik evolusi yang sangat spesifik ini, dan bahwa ini sangat menarik peradaban tipe tiga sehingga bisa menjadi alasan mengapa mereka mempelajarinya atau mungkin – lagi-lagi hanya spekulasi – mendukungnya, mengadakan kontak dengannya, dan membantunya menghindari kesalahan besar berupa penghancuran diri sendiri.

MK: Itu mungkin saja. Film “2001”, sedikit banyak, didasarkan pada ide bahwa sebuah peradaban yang lebih maju, seperti tipe satu, akan sangat menarik. Dan itulah mengapa dalam film tersebut ada sebuah adegan di mana para astronot menyentuh obelisk, dan kemudian muncul bunyi. Ingat ada bunyi? Bunyi itu adalah pesan, suatu jam alarm yang mengatakan kami telah tiba. Hal ini selalu mungkin karena bahkan dalam film tersebut, mereka memiliki monolith yang muncul di depan kera-kera. Jadi ada sebuah situasi di mana peradaban alien sebetulnya membantu evolusi planet Bumi dan mereka menunggu. Mereka menunggu kita menjadi tipe satu.

ST: Saya berasumsi, waktu tidak berpengaruh pada mereka.

MK: Yeah, ini memang mungkin saja. Lagi-lagi, kita berspekulasi.

ST: Tentu saja.

MK: Anda tahu, kita sedang berspekulasi dan mencoba memperhitungkan kemungkinan dari pemahaman evolusi tipe nol kita sendiri, pemahaman hukum fisika; mereka mungkin saja ingin membantu kita sedikit, tapi menurut saya bahaya juga jika terlalu banyak teknologi mereka yang hadir di luar sana, itu akan melebihi daya serap kita. Maksud saya, lihat saja bom atom. Bom atom adalah konsekuensi dari perang tahun 1930-an. Tapi peradaban kita, bahkan hingga hari ini, tidak siap mengurus bom atom dan itulah mengapa kita punya masalah proliferasi nuklir. Pikirkan tentang bom atom yang kita ciptakan sendiri sebagai suatu teknologi dan memakan waktu lama dan sulit untuk mengontrolnya. Jika mereka ingin memberikan beberapa teknologi mereka kepada kita dalam skala besar, itu dapat benar-benar membawa pada penghancuran diri sendiri. Tapi tak berarti bahwa mereka tidak akan membantu kita atau mendirikan suatu pangkalan, membangun kontak dengan kita. Anda tahu, [mereka akan] sedikit bekerja dengan kita, dan saya pikir mereka tidak akan memberi kita keunggulan teknologi mereka, itu terlalu berbahaya. Kita masih memiliki pikiran buas. Otak kita identik dengan pikiran orang-orang yang meninggalkan Afrika seratus ribuan tahun yang lalu. Bukti DNA, bukti fosil, mengindikasikan bahwa kita meninggalkan Afrika seratus ribuan tahun lalu sebagai manusia modern, manusia yang terlihat persis seperti kita. Tapi otak kita belum berubah. Masih buas, masih serakah, masih kejam. Tidak ada yang berubah, sungguh.

ST: Memang tidak. Secara biologis, kita masih berada di Zaman Batu dan kita adalah manusia gua.

MK: Jika Anda ambil contoh sekumpulan pekemah dan tiba-tiba mereka semua kehilangan kontak, karena ada badai salju, lalu mereka tersesat di hutan belantara, maka mereka akan segera kembali pada kebuasan yang sama seperti pada seratus ribuan tahun lalu, kembali pada struktur hirarkis yang sama. Segala hal yang kita tinggalkan seratus ribuan tahun lalu sebenarnya hanya tertinggal kemarin jika Anda tersesat di pegunungan dan memiliki cadangan makanan terbatas. Jadi, sekali lagi, bisa sangat berbahaya bagi tipe tiga untuk memberi kita manfaat teknologi mereka secara penuh, tapi tak ada alasan untuk tidak mengadakan kontak dengan kita, berinteraksi dengan kita; mungkin mereka memberi kita sesuatu, namun kemudian membiarkan kita sendirian, disebabkan fakta bahwa itu sangat berbahaya. Dan jika kita membangun kontak dengan menggunakan teknologi mereka, itu akan terasa seperti hadiah dari dewa. Seperti dikatakan Arthur C. Clarke, teknologi yang cukup maju tidak bisa dibedakan dari magic.

ST: Ini juga bagian dari teori Daniken – itulah mengapa ia mengatakan bahwa seandainya dahulu ada kontak, maka pengontak itu atau alien itu atau siapapun itu pasti dipersepsikan sebagai dewa oleh penduduk Bumi.

MK: Yeah. Tak diragukan lagi bahwa hal-hal sederhana sekalipun – misalnya radio, geretan, cermin, dan benda lain yang menjadi bagian hidup sehari-hari, pasti dianggap sebagai hadiah dari dewa menurut perspektif mereka.

ST: Sangat menarik. Sungguh.

MK: Terima kasih.

PF: (Terkait burung tadi yang terbang di luar jendela) Apa yang akan dipikirkan seekor burung jika ia melihat enam orang sedang duduk di udara, mungkin [ia menganggap mereka] peradaban tipe lima atau…..

MK: …..Jika ada manusia sedang melayang di udara?

PF: Tentang burung tadi itu. Jika ia melihat kita.

MK: Apa yang ia lihat, begitu?

PF: Maka apa yang ia pikirkan?

MK: Burung yang besar. Benar tidak?

ST: (Tertawa) Tanpa sayap.

MK: Kalau mereka tipe min satu; “Oh, ini adalah peradaban tipe min satu!” Burungnya besar segalanya besar. Begitukah? Tidak. Bill Gates pernah menulis sebuah buku berjudul “The Road Ahead”. Dia mencoba memprediksi masa depan di tahun 1995, dan ternyata buku itu sepenuhnya salah. Dia mengatakan bahwa kita akan memiliki PC yang besar. PC di mana-mana. Di sini, di sana, benar (tertawa). Buku itu sepenuhnya salah! (Sekarang ada) internet, micro-miniaturization, dan di masa depan PC akan lenyap……

ST: Itu tahun 1995?

MK: Tahun 1995. The Road Ahead. Ditulis sebelum revolusi Internet benar-benar terjadi, dan dia berbicara tentang PC stand alone yang ada di mana-mana, PC super powerful. Itu bukan masa depan. Masa depan adalah ketika komputer lenyap di mana-mana, bukan begitu? Itulah mengapa meramalkan kemungkinan selalu berbahaya. Itulah mengapa menggunakan hukum fisika itu sedikit memudahkan kita, karena fisika tidak berubah dengan sangat cepat, sementara hukum sains komputer berubah sepanjang waktu.

ST: Saya juga ingin bertanya, apa yang Anda pikirkan mengenai problem of complexity (masalah kompleksitas)? Kita memahami prinsip fundamental alam semesta – atau, paling tidak, mulai memahaminya – tapi seringkali kita tidak memahami complex system (sistem kompleks) dengan sangat baik. Kita tidak sanggup memprediksikannya. Kita berakhir dalam Chaos Theory.

MK: Chaos Theory hampir tidak memberikan kita apa-apa.

ST: Ya, benar. Contohnya…?

MK: Contohnya cuaca – Chaos Theory ditemukan untuk membantu kita memahami cuaca dengan butterfly effect. Teori ini sangat bagus, tapi butterfly yang mana yang mempengaruhi cuaca, kapan butterfly mempengaruhi cuaca, benar kan? Teori ini tidak memiliki kemampuan meramal [cuaca].

ST: Tentu saja.

MK: Dalam beberapa hal, otak boleh jadi merupakan hasil dari kompleksitas. Jika Anda memperhatikan jumlah gen, hanya ada tiga puluh ribu gen yang menyusun manusia. Sementara ada ratusan miliar neuron (sel syaraf) dalam otak manusia. Ratusan miliar. Masing-masing neuron terhubung dengan puluhan ribu neuron lainnya. Jadi bagaimana tiga puluh ribu gen tersebut bisa meng-encode informasi dari ratusan ribu neuron, sementara masing-masing neuron terhubung dengan puluhan ribu neuron lainnya? Ini mustahil! Secara matematis, ini mustahil. Satu-satunya cara untuk melakukan itu adalah self-organization, yaitu masing-masing neuron memiliki semacam blueprint, kode-kode tertentu yang tumbuh dalam arah tertentu di mana kekuatan kimiawi tertentu lebih besar. Begitulah masing-masing neuron tumbuh, tapi pada dasarnya random. Jadi, sebagian besar, otak merupakan self-organized system (sistem yang mengatur sendiri) dengan program yang sangat sangat sederhana, seperti sebuah automaton (mesin yang bergerak otomatis-penj) sel; hal ini menjelaskan bagaimana setiap neuron tumbuh. Selebihnya, hanya itu. Sekali Anda menghubungkannya, maka Anda mendapatkan bayi [berperilaku seperti bayi]. Bayi harus belajar bagaimana bertemu dengan banyak hal. Jadi ini adalah sebuah contoh di mana Complexity Theory menunjukkan pada kita bahwa kita mungkin memahami otak dari arah yang salah. Otak bukan komputer. Otak bukan Turing Machine. Ia tidak melakukan input, ataupun output; tidak ada CPU, tidak ada bagian-bagian yang terpisah, tidak ada chip Pentium. Otak kita bukan komputer. Ia adalah jaringan syaraf; jadi ini adalah situasi di mana Anda tidak bisa meramalkan kemungkinan atas dasar masa lalu, Anda harus mengandalkan pengertian yang kita peroleh dari Chaos Theory bahwa kesadaran dalam otak manusia pun adalah hasil sambilan Chaos Theory. [Chaos Theory] itu tidak membantu kita menjelaskan hal ini, tapi membantu kita memahami bahwa kita kemungkinan berjalan dalam arah yang salah. Dan sekarang Neural Network Theory sedang turun, karena kita sekarang punya pendekatan berbeda terhadap kecerdasan (intelligence). Kita memandangnya secara bottom up, tidak lagi top down. 99 persen kecerdasan artifisial termasuk dalam top down. Top down. Saya menginginkan CD Rom dengan semua kaidah kecerdasan; saya memasukkannya (kecerdasan artifisial) ke dalam CD Rom tersebut, lalu komputer mengatakan ‘I think’ (saya pikir). I am conscious (saya sadar). I understand (saya paham). Kemudian Anda keluarkan CD Rom, maka ia kembali menjadi komputer yang bodoh. Impian itu telah lenyap. Kita tak lagi percaya pada pendekatan top down. Pendekatan kita sekarang adalah bottom up. Dimulai dengan sekumpulan neuron, menghubungkan mereka secara random lalu membiarkan mereka belajar seperti bayi. Program Mars didasarkan pada hal itu sekarang. Semua penjelajah Mars merupakan jaringan syaraf. Jadi telah ada revolusi dalam teori kecerdasan artifisial; bukan top down tapi bottom up. Maka ketika kita mengirim satelit ke luar angkasa, kita harus tahu bahwa satelit kita mungkin berlandaskan pada teknologi bottom up bukan top down.

ST: Pertanyaan pusaka terkait kompleksitas: bagaimana kalau kita mengubah sistem kompleks yang tidak kita pahami – seperti alam, ekosistem, sistem iklim…..

MK: Itu sangat berbahaya. Kita hidup dalam sebuah web (jaringan), bisa dikatakan demikian, dan jika Anda mengguncangkan jaringan, Anda kira hanya mata rantai berikutnya yang akan berubah, tapi tentu saja tidak. Itu mengubah seluruh mata rantai dalam rentetan itu, jadi cukup berbahaya jika kita bergantung kepada ekosistem kita dan banyak mengubah ekosistem kita. Contoh, lima jenis panen yang menghasilkan sebagian besar pangan manusia. Lima jenis panen, oke? Beras, gandum, dan semacamnya. Jagung. Lima jenis panen. Sangat berbahaya, karena jika kita duduk di puncak rantai makanan dan semua hama jagung atau hama gandum mempengaruhi produksi beras dan gandum dan jagung, miliaran manusia akan menderita kelaparan. Anda bisa mempengaruhi nasib bangsa-bangsa, jadi kita memang cukup bergantung kepada lingkungan kita, dan ia adalah lingkungan yang sangat terbatas. Lingkungan yang sangat terbatas – kita bergantung kepada sekumpulan binatang-binatang…..

ST: Kita yang telah menciptakan kondisi ini.

MK: Kita telah menciptakan suatu bubble (gelembung)! Gelembung di puncak rantai makanan. Dan tak perlu banyak hal untuk membuat kita keluar, karena kita hidup dalam bubble. Lima macam panen, serta binatang-binatang tempat kita bergantung. Lembu, domba, babi, ayam dan lima macam biji panen dasar. Ini sangat berbahaya. Dan, Anda tahu, 65 juta tahun yang lalu sebuah komet atau meteor menghantam Yucatan, Meksiko, dan kemungkinan itulah yang memusnahkan Dinosaurus. Dalam beberapa hal, kita adalah komet lain. Kita sekarang telah menghantam Bumi. Kita sekarang sedang menghancurkan kehidupan binatang pada skala yang tidak terlihat sejak 65 juta tahun lalu.

ST: Tapi jika kita tetap di planet ini untuk ribuan tahun atau sedikitnya ratusan tahun berikutnya, bukankah kita pasti berhenti berkembang?

MK: Tidak. Saya pikir yang akan terjadi adalah bahwa kelak akan ada beberapa kegoncangan besar sungguhan. Menurut saya, akan ada beberapa kegoncangan besar sungguhan.

ST: Dan kemudian perkembangan juga berhenti.

MK: Untuk sementara. Saya pikir akan ada kegoncangan. Kita akan segera kehabisan minyak, atmosfer sedang memanas dengan cepat. Kebanyakan manusia tidak melakukan apa-apa terkait hal ini karena mereka menyukai SUV (Sport Utility Vehicle/mobil sport-penj) mereka, mereka menyukai gaya hidup mereka, sementara Bumi sedang berubah dengan sangat cepat sekarang, dan setahu saya belum ada yang dilakukan terkait hal ini. Jadi saya kira manusia tidak akan melakukan apapun, sangat disayangkan, hingga ada kegoncangan besar. Begitulah manusia bergerak. Manusia tidak bergerak sampai mereka diharuskan bergerak. Kenyataannya, saya yakin evolusi lebih menyukai organisme seperti itu. Otak kita dibangun untuk tidak melakukan apapun sebelum ada ancaman mematikan terhadap kita. Jadi, menurut saya akan ada suatu ancaman mematikan. Saya kira itu akan terjadi tepat ketika muncul designer germ (kuman sintetis/buatan), barangkali ketika ada pelarian dari bom atom, ketika kutub es, kantong es di kutub, mulai mencari dan retak. Saya pikir itu akan membawa keadaan serius bagi banyak orang sehingga mereka terbangun. Yang sangat menyedihkan adalah bahwa mungkin di luar angkasa sana ada banyak tipe nol yang tidak pernah berhasil menjadi tipe satu. Mungkin ada banyak planet mati di mana bom atom telah padam. Atmosfer mereka adalah radioaktif. Atmosfer mereka sangat panas dan tak ada lagi kehidupan di sana. Tipe nol mungkin agak lazim. Tipe satu mungkin ganjil. Tipe nol agak lazim. Itu adalah pelajaran. Jika kita ingin menjadi tipe tiga, maka kita harus memastikan bahwa kita tidak akan menyerah.

ST: Jadi kita sama sekali tidak boleh arogan.

MK: Saya pikir kita mesti rendah hati terkait masalah ini.

ST: Baiklah.

MK: Oke.

ST: Terima kasih banyak.