LONDON – Foto telanjang Pangeran Harry dari Kerajaan Inggris membuat
pihak istana kalang kabut.Tak ingin aib itu terus menerus disebar dan
dijadikan ejekan,pihak Istana St James meminta media Inggris untuk tidak
memublikasikan foto yang kali pertama diunggah situs gosip asal Amerika
Serikat (AS),TMZ.
Istana St James telah mengonfirmasikan bahwa mereka mengontak Komisi Pengaduan Pers atas kemungkinan penggunaan foto telanjang Harry. Langkah itu dilakukan setelah mereka mendengar bahwa sejumlah koran di Inggris mempertimbangkan untuk memasang foto itu.Tapi, sampai sekarang, belum satu pun media di Inggris yang menggunakan foto itu meski surat kabar Sun telah mengejek salah satu foto itu dan muncul di blog politik. Istana yakin,publikasi fotofoto— yang diambil di sebuah hotel di Las Vegas—merupakan pelanggaran privasi.
Di salah satu foto itu, Harry terlihat hanya mengenakan arloji dan sebuah kalung,sedang menutupi kemaluannya dengan tangan, sementara di sebelahnya ada orang lain yang diperkirakan juga tak mengenakan busana.TMZ menyebut, orang itu seorang wanita.Di foto lain, pria berusia 27 tahun itu terlihat memeluk orang lain,yang menurut TMZjuga seorang wanita yang tampak sedang telanjang. Foto tersebut diambil di Wynn Resor, Las Vegas, setelah sebuah permainan biliar telanjang pada akhir pekan lalu.
Mantan Editor Eksekutif News of the World Neil Wallis menyebut keputusan untuk tidak memasang foto itu memperlihatkan bahwa Penyidikan Leveson telah “menetralkan” koran-koran Inggris. Sebelum ada Penyidikan Leveson terhadap etika dan praktik media, Wallis pasti telah memasang foto-foto itu,tapi penyidikan itu telah “mensterilisasi”pers. “Situasinya menyenangkan, baik, situasi koran klasik.
Masalahnya, pada era pasca- Leveson, di mana koran takut terhadap bayangannya sendiri, mereka tidak berani melakukan yang sebagian besar negara, kalau mereka melihatnya di koran, akan mengira itu ‘sebuah bahan tertawaan’,” papar Wallis kepada Newsnight di BBC Two. “Tidak ada yang dicelakai dan mereka tidak akan memikirkan yang lebih buruk terhadap koran atau pun Pangeran Harry.” Menurut Wallis, publik pasti tertarik melihat foto-foto itu terpampang di koran.
“Dia adalah pewaris ketiga takhta kerajaan, dia berada di panggung dunia selama beberapa pekan dan dia seharusnya dikelilingi petugas keamanan,” ujar dia. Sementara, mantan editor Sun, Kelvin MacKenzie, mengatakan bahwa foto-foto itu merupakan cerita fantastis. “Secara harfiah,ada wartawan yang cakap menilainya,namun entah di salah satu ujung pasar lainnya yang mungkin akan mengatakan, terima kasih Tuhan,” ungkap Mackenzie. “Ini tidak memengaruhi Pangeran Harry sama sekali.
Dia masih single dan dia bebas bersama dengan wanita yang juga ingin bersamanya. Jadi, tidak ada masalah dengan isu itu kecuali Leveson.” Namun, mantan petugas perlindungan kerajaan, Ken Wharfe, mengatakan bahwa insiden ini menjadi kemunduran bagi sang pangeran. “Ini benar-benar merusak pekerjaan yang dia lakukan dalam enam bulan terakhir, yakni pekerjaan amal dan militer, yang telah diambil dari arah yang fantastis,”papar Wharfe. Penyelidikan Leveson diluncurkan tahun lalu di tengah skandal penyadapan telepon yang berpusat pada News of the World.
“Apa yang (Pangeran Harry) lakukan di sebuah kamar hotel secara pribadi itu adalah apa yang kita perkirakan yang akan dia lakukan,” papar Penyiar Vanessa Feltz yang diduga menjadi korban penyadapan telepon. “Dia seorang pria muda, belum menikah, dan dirinya tidak terlibat pada bisnis negara, dia tidak mewakili sang Ratu, dan setiap editor yang bilang itu tidak menarik bagi siapa pun, itu benar.”
Istana St James telah mengonfirmasikan bahwa mereka mengontak Komisi Pengaduan Pers atas kemungkinan penggunaan foto telanjang Harry. Langkah itu dilakukan setelah mereka mendengar bahwa sejumlah koran di Inggris mempertimbangkan untuk memasang foto itu.Tapi, sampai sekarang, belum satu pun media di Inggris yang menggunakan foto itu meski surat kabar Sun telah mengejek salah satu foto itu dan muncul di blog politik. Istana yakin,publikasi fotofoto— yang diambil di sebuah hotel di Las Vegas—merupakan pelanggaran privasi.
Di salah satu foto itu, Harry terlihat hanya mengenakan arloji dan sebuah kalung,sedang menutupi kemaluannya dengan tangan, sementara di sebelahnya ada orang lain yang diperkirakan juga tak mengenakan busana.TMZ menyebut, orang itu seorang wanita.Di foto lain, pria berusia 27 tahun itu terlihat memeluk orang lain,yang menurut TMZjuga seorang wanita yang tampak sedang telanjang. Foto tersebut diambil di Wynn Resor, Las Vegas, setelah sebuah permainan biliar telanjang pada akhir pekan lalu.
Mantan Editor Eksekutif News of the World Neil Wallis menyebut keputusan untuk tidak memasang foto itu memperlihatkan bahwa Penyidikan Leveson telah “menetralkan” koran-koran Inggris. Sebelum ada Penyidikan Leveson terhadap etika dan praktik media, Wallis pasti telah memasang foto-foto itu,tapi penyidikan itu telah “mensterilisasi”pers. “Situasinya menyenangkan, baik, situasi koran klasik.
Masalahnya, pada era pasca- Leveson, di mana koran takut terhadap bayangannya sendiri, mereka tidak berani melakukan yang sebagian besar negara, kalau mereka melihatnya di koran, akan mengira itu ‘sebuah bahan tertawaan’,” papar Wallis kepada Newsnight di BBC Two. “Tidak ada yang dicelakai dan mereka tidak akan memikirkan yang lebih buruk terhadap koran atau pun Pangeran Harry.” Menurut Wallis, publik pasti tertarik melihat foto-foto itu terpampang di koran.
“Dia adalah pewaris ketiga takhta kerajaan, dia berada di panggung dunia selama beberapa pekan dan dia seharusnya dikelilingi petugas keamanan,” ujar dia. Sementara, mantan editor Sun, Kelvin MacKenzie, mengatakan bahwa foto-foto itu merupakan cerita fantastis. “Secara harfiah,ada wartawan yang cakap menilainya,namun entah di salah satu ujung pasar lainnya yang mungkin akan mengatakan, terima kasih Tuhan,” ungkap Mackenzie. “Ini tidak memengaruhi Pangeran Harry sama sekali.
Dia masih single dan dia bebas bersama dengan wanita yang juga ingin bersamanya. Jadi, tidak ada masalah dengan isu itu kecuali Leveson.” Namun, mantan petugas perlindungan kerajaan, Ken Wharfe, mengatakan bahwa insiden ini menjadi kemunduran bagi sang pangeran. “Ini benar-benar merusak pekerjaan yang dia lakukan dalam enam bulan terakhir, yakni pekerjaan amal dan militer, yang telah diambil dari arah yang fantastis,”papar Wharfe. Penyelidikan Leveson diluncurkan tahun lalu di tengah skandal penyadapan telepon yang berpusat pada News of the World.
“Apa yang (Pangeran Harry) lakukan di sebuah kamar hotel secara pribadi itu adalah apa yang kita perkirakan yang akan dia lakukan,” papar Penyiar Vanessa Feltz yang diduga menjadi korban penyadapan telepon. “Dia seorang pria muda, belum menikah, dan dirinya tidak terlibat pada bisnis negara, dia tidak mewakili sang Ratu, dan setiap editor yang bilang itu tidak menarik bagi siapa pun, itu benar.”
Meskipun pangeran muda berambut merah itu telah
bersembunyi di dalam Balmoral Castle Estate sejak foto-foto telanjangnya
menyebabkan kegemparan internasional, Pangeran 27 tahun itu harus
menampakkan wajahnya untuk kembali bekerja pada Senin.
Pangeran Harry akan kembali ke pangkalan RAF Wattisham untuk menyelesaikan tugasnya sebagai pilot helicopter, menurut Us Weekly.Sejak foto-foto telanjangnya menjadi bahan pembicaraan seluruh dunia, Harry berada dalam pengawasan ketat baik pihak Istana dan juga dari pihak militer pada awal ia mulai bekerja lagi.
Meskipun pangeran itu berada dalam baris ketiga tahta kerajaan, dan kemungkinan besar tidak akan menjadi Raja Inggris, seorang sumber mengatakan kepada majalah tersebut, "tidak seharusnya ia bersenang-senang semacam itu. Ia berada dalam masalah."